Horas Tarihoran ialah Direksi Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai transformasi untuk dapat mendorong peningkatan literasi keuangan digital Nasional. Adapun untuk mendorong literasi keuangan digital di Indonesia pihak OJK sudah memiliki strategi yang dipercaya dapat meningkatkan literasi keuangan khususnya untuk para generasi milenial.
Beberapa Strategi yang Digunakan OJK untuk Meningkatkan Literasi Keuangan
Kurangnya literasi keuangan masyarakat Indonesia menjadikan pihak OJK memiliki strategis yang digunakan untuk mendorong peningkatan adanya literasi keuangan. Banyak strategi yang biasanya diambil untuk meningkatkan literasi keuangan, akan tetapi di sini akan kami bahas strategi utamanya yang terdiri dari 3 pilar strategi. Adapun 3 strategi OJK tersebut, diantaranya ialah:
- Memanfaatkan teknologi digital
Teknologi digital saat ini sangat dibutuhkan di berbagai lini kehidupan, perkembangan teknologi menjadikan semua menggunakan teknologi digital. Nah, salah satu strategi yang dilakukan oleh pihak OJK dalam mendorong literasi keuangan dengan memanfaatkan teknologi digital agar generasi milenial tertarik untuk mempelajarinya.
Pihak OJK memanfaatkan teknologi digital karena beberapa hal, salah satu diantaranya ialah karena berdasarkan Kominfo jumlah pengguna internet di Indonesia cukup besar yakni sebesar 76,8 persen atau mencapai 202,35 juta pengguna, maka dari sini OJK memanfaatkan kesempatan ini dengan menggunakan teknologi digital sebagai wadah untuk mendorong peningkatan literasi keuangan.
- Membangun serta meningkatkan aliansi strategis
Dengan adanya program ini maka dibentuklah sebuah Dewan Nasional Keuangan Inklusif yang mana Dewan ini dipimpin langsung oleh presiden RI yaitu Joko Widodo, dengan adanya Dewan keuangan yang memiliki posisi yang strategis ini diharapkan masyarakat Indonesia bisa melek mengenai literasi keuangan yang ada di Indonesia.
- Memperluas akses dan ketersediaan produk dan layanan jasa yang inklusif
Hal ini juga menjadi strategi yang dilakukan oleh pihak OJK untuk menarik perhatian agar dapat meningkatkan literasi keuangan. Hal ini dilakukan karena angka inklusi keuangan Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga.
Hal ini diketahui dari data pada tahun 2019 yang diketahui hanya sebesar 75 persen, sedangkan negara tetangga sudah di angka 80 persen. Bahkan untuk negara Singapura nilai inklusinya sudah sangat tinggi yaitu mencapai 90 persen. Presiden RI, Bapak Joko Widodo menginginkan nilai inklusi ideal mencapai 80 persen serta menargetkan pada tahun 2024 angkanya bisa mencapai 90 persen.
Beberapa Strategi untuk Memulai Literasi Keuangan
Sebelum mengetahui beberapa strategi untuk memulai literasi keuangan maka kita perlu mengetahui apa itu literasi keuangan terlebih dahulu. Literasi keuangan ialah kemampuan dalam melakukan pengelolaan keuangan yang beragam, seperti perbankan, manajemen keuangan, investasi dan lain sebagainya, dimana seseorang yang memiliki literasi keuangan yang tinggi dianggap mampu mengerti dan melek finansial.
Adapun beberapa cara ataupun strategi yang bisa digunakan untuk memulai literasi keuangan, ialah:
- Membuat anggaran
Langkah pertama yang bisa kita lakukan ketika hendak memulai literasi keuangan ialah dengan membuat anggaran setiap bulannya. Caranya cukup mudah yaitu setiap menerima pendapatan seperti gaji maka kita langsung membaginya dalam beberapa anggaran dimana anggaran yang dibuat harus mencangkup pendapatan, pengeluaran tetap seperti tagihan listrik dan kebutuhan harian, serta pengeluaran yang tidak wajib dan juga tabungan. Kita perlu membuat anggaran sedetail dan sejelas mungkin.
- Mulailah dengan menabung
Seorang yang memiliki literasi keuangan yang tinggi pasti memiliki tabungan, apabila kita tidak terbiasa dan masih kesulitan untuk menabung maka kita bisa menuliskan tujuan dari menabung, karena biasanya menabung akan lebih semangat jika disertai dengan tujuan yang jelas.
Sebagai contoh kita yang sedang menginginkan membeli mobil, maka kita perlu menabung dan menuliskan tujuan dari menabung ialah untuk membeli mobil, maka dengan begitu kita bisa semangat menabung dengan tujuan agar bisa membeli mobil secepatnya.
- Mencatat pengeluaran
Selain menabung, cara untuk memulai memahami literasi keuangan ialah dengan mencatat pengeluaran pada periode-periode tertentu. Kita perlu mencatat segala pemasukan dan pengeluaran setiap periode sebagai bentuk realisasi dari anggaran yang sudah dibuat.
- Mengelola utang serta tagihan
Jika kita memiliki utang atau tagihan maka sebisa mungkin kita menganggarkan untuk melunasi nya sebelum datang jatuh tempo. Pembayaran utang memang sedikit rumit dan membuat pusing, akan tetapi kita tidak boleh menghindarinya karena sudah menjadi keharusan untuk dibayar.
Strategi dalam menghadapi cicilan hutang ialah dengan menekan pengeluaran serta menambah penghasilan dengan mengikuti pekerjaan tambahan, selain itu kita perlu mencicil utang yang mana memiliki bunga tertinggi hingga lunas jangan dihindarkan, karena jika dihindarkan maka utang semakin bertambah karena bunga akan selalu berjalan.
- Mulailah berinvestasi
Level dari literasi keuangan yang meningkat ditandai dengan investasi, dimana dengan investasi kita menabung untuk masa depan agar di masa tua tidak terlalu bekerja dengan keras.
Kalian masuk ke dalam orang yang paham literasi keuangan yang mana? Apakah yang melek atau masih belum melek? Semua orang perlu memahami literasi keuangan dengan baik untuk dapat mengatur keuangan pribadi mereka dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia. Semakin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia maka semakin bagus pula perekonomian Indonesia.
Demikian beberapa artikel yang bisa kami sampaikan terkait dengan beberapa strategi yang dilakukan oleh pihak OJK dalam mendorong peningkatan literasi keuangan nasional serta cara memulai mendalami literasi keuangan yang efektif dengan mempraktikkannya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Selamat mencoba semoga bisa menjadi pribadi yang lebih bijak dalam urusan finansial.